kadang saat kita jatuh cinta jadi lupa daratan, bahkan saat
cinta nya hanya bertepuk tangan pun ngga sadar, lebih parah lagi kalau ternyata
kita cuma dimanfaatkan...
banyak orang di akhir jaman ini mengalami hal ini, tidak sedikit pula yang akhirnya merasa sakit hati karena cintanya hanya bertepuk sebelah tangan dan hanya dimanfaatkan.
kalau hanya dimanfaatkan ini yang jauh menyakitkan hati, sudah mau berkorban, sudah mau meluangkan waktu dan sebagainya ternyata hanya dimanfaatkan dan cintanya tidak berbalas...
tapi apakah kita sadar? seringkali kita juga seperti itu kepada Tuhan...
Tuhan setiap hari jatuh cinta kepada kita.. Kasih Allah tidak berkesudahan dan selalu baru setiap hari... Dia memberikan nyawaNya ganti kita.. Dia mengasihi kita dengan cinta kasih sejati... CintaNya jauh melebihi cinta semua orang yang mencintaimu.. Dia selalu setia bagaimanapun keadaanmu.. setiap hari Dia menyediakan apa yang kamu perlukan bahkan sebelum kamu memintaNya sebenarnya Dia telah menyediakan keperluanmu... karena DIa mau mengajarkan arti cinta yang sebenarnya.
namun..
seringkali kita cuma memanfaatkan cintaNya dan jarang sekali membalas cinta kasihNya.
seingkali kita selalu menuntut Tuhan untuk melakukan banyak hal tanpa sadar kita belum sempat membalas cinta kasihNya... minta Tuhan untuk memberkati.. minta Tuhan untuk buka jalan,.. minta Tuhan untuk melindungi... namun apakah kita sudah pernah membalas sedikitpun kasih Allah??
memang Tuhan tidak pernah meminta kita untuk membalas cinta kasihNya. karena cinta sejati tidak menuntut balasan.. namun... kita adalah manusia yang memiliki hati.. manusia yang memiliki akal budi.. sudah layak dan sepantasnya kita membalas cinta KasihNya dan berbalas budi kepada Allah... dengan menyenangkan hatiNya...
sebenarnya hanya cuma satu hal simple yang kadang manusia merasa susah melakukannya.. satu hal yang sangat sederhana yang dapat menyenangkan hati Tuhan... yaitu mengasihi sesama manusia seperti diri kita sendiri...
seringkali kita di gereja menyanyikan "menyenangkanMu senangkanMu hanya itu kerinduanku.. menyenangkanMu senangkan hatiMu hanya itu kerinduanku" namun apakah saat keluar dari gereja kita sudah mampu menyenangkan hati Tuhan dengan mengasihi orang laen??? atau malah mendukakan hati Tuhan??? Tuhan berduka saat umatNya saling menyakiti dan tidak mengasihi.. Tuhan berduka saat gereja2 berselisih dan mengatakan beda visi... Tuhan berduka saat anak Tuhan cuma ngomong doank di dalam gedung gereja...
Mungkin saudara bilang tapi aku sudah pelayanan di gereja, aku sudah maen musik di gereja, aku sudah memberikan perpuluhan atau bahkan 90%, namun Tuhan berkata apa gunanya mengasihi orang yang mengasihi dirimu? bukankah orang fasik juga melakukan hal yang sama???
Sudahkah kita mengasihi orang laen?? sudahkah saudara mengasihi musuhmu? sudah kah saudara mengasihi gereja yang menganggap engkau sesat? sudahkah anda mau merendahkan hati dan menawarkan kerjasama dengan gereja laen yang berbeda visi dgn gerejamu dan mulai bekerja dgn visi Tuhan yaitu "menjangkau jiwa"? sudahkah anda mengampuni gembala atau mantan gembala saudara? sudahkah anda mendoakan hamba Tuhan yg sedang jatuh???
banyak orang di akhir jaman ini mengalami hal ini, tidak sedikit pula yang akhirnya merasa sakit hati karena cintanya hanya bertepuk sebelah tangan dan hanya dimanfaatkan.
kalau hanya dimanfaatkan ini yang jauh menyakitkan hati, sudah mau berkorban, sudah mau meluangkan waktu dan sebagainya ternyata hanya dimanfaatkan dan cintanya tidak berbalas...
tapi apakah kita sadar? seringkali kita juga seperti itu kepada Tuhan...
Tuhan setiap hari jatuh cinta kepada kita.. Kasih Allah tidak berkesudahan dan selalu baru setiap hari... Dia memberikan nyawaNya ganti kita.. Dia mengasihi kita dengan cinta kasih sejati... CintaNya jauh melebihi cinta semua orang yang mencintaimu.. Dia selalu setia bagaimanapun keadaanmu.. setiap hari Dia menyediakan apa yang kamu perlukan bahkan sebelum kamu memintaNya sebenarnya Dia telah menyediakan keperluanmu... karena DIa mau mengajarkan arti cinta yang sebenarnya.
namun..
seringkali kita cuma memanfaatkan cintaNya dan jarang sekali membalas cinta kasihNya.
seingkali kita selalu menuntut Tuhan untuk melakukan banyak hal tanpa sadar kita belum sempat membalas cinta kasihNya... minta Tuhan untuk memberkati.. minta Tuhan untuk buka jalan,.. minta Tuhan untuk melindungi... namun apakah kita sudah pernah membalas sedikitpun kasih Allah??
memang Tuhan tidak pernah meminta kita untuk membalas cinta kasihNya. karena cinta sejati tidak menuntut balasan.. namun... kita adalah manusia yang memiliki hati.. manusia yang memiliki akal budi.. sudah layak dan sepantasnya kita membalas cinta KasihNya dan berbalas budi kepada Allah... dengan menyenangkan hatiNya...
sebenarnya hanya cuma satu hal simple yang kadang manusia merasa susah melakukannya.. satu hal yang sangat sederhana yang dapat menyenangkan hati Tuhan... yaitu mengasihi sesama manusia seperti diri kita sendiri...
seringkali kita di gereja menyanyikan "menyenangkanMu senangkanMu hanya itu kerinduanku.. menyenangkanMu senangkan hatiMu hanya itu kerinduanku" namun apakah saat keluar dari gereja kita sudah mampu menyenangkan hati Tuhan dengan mengasihi orang laen??? atau malah mendukakan hati Tuhan??? Tuhan berduka saat umatNya saling menyakiti dan tidak mengasihi.. Tuhan berduka saat gereja2 berselisih dan mengatakan beda visi... Tuhan berduka saat anak Tuhan cuma ngomong doank di dalam gedung gereja...
Mungkin saudara bilang tapi aku sudah pelayanan di gereja, aku sudah maen musik di gereja, aku sudah memberikan perpuluhan atau bahkan 90%, namun Tuhan berkata apa gunanya mengasihi orang yang mengasihi dirimu? bukankah orang fasik juga melakukan hal yang sama???
Sudahkah kita mengasihi orang laen?? sudahkah saudara mengasihi musuhmu? sudah kah saudara mengasihi gereja yang menganggap engkau sesat? sudahkah anda mau merendahkan hati dan menawarkan kerjasama dengan gereja laen yang berbeda visi dgn gerejamu dan mulai bekerja dgn visi Tuhan yaitu "menjangkau jiwa"? sudahkah anda mengampuni gembala atau mantan gembala saudara? sudahkah anda mendoakan hamba Tuhan yg sedang jatuh???
“Jatuh cinta berjuta nikmatnya. Menangis
tertawa karena jatuh cinta, oh, asyiknya!”
Buat saya lagu ini menjadi pengingat bahwa jatuh
cinta itu memang indah dan bisa membawa suka maupun duka. Berkaitan dengan suka
duka jatuh cinta, banyak permintaan yang masuk ke Getar Cinta untuk membahas
tentang perasaan saat kita menyukai seseorang dan tidak berbalas. Mungkin ini
menjadi salah satu duka yang kita dapat dari indahnya jatuh cinta. Saya menulis
ini sebagai sebuah renungan karena jujur, saya pun pernah mengalami hal seperti
ini. Saya harap renungan ini dapat membantu saya dan teman-teman semua agar lebih
memahami perasaan yang kita hadapi saat kejadian seperti ini kita alami.
Bohong rasanya jika kita tidak berharap bahwa
orang yang kita cintai atau sukai tidak perlu membalas cinta kita. Mungkin
sering kita dengar bahwa “cinta itu tak harus selalu memiliki” yang berarti
kita harus mencintai tulus walaupun hanya berlangsung satu arah; tak perlu
berbalas, yang penting kita memberikan cinta terus menerus. Yah, terkadang
terdengar seperti bualan belaka. Saya selalu ingat salah satu lagu favorit saya
saat sedang galau yang dibawakan oleh Kahitna, yaitu “Cinta Sudah Lewat”:
“Bila memang cinta tak harus slalu miliki,
namun nyata dan tak mudah melupakan.”
Buat saya lagu ini seperti mewakili suara saya
yang mau teriak, “Emang loe kira gampang?!” Kayaknya orang yang bisa ngomong
bahwa cinta tak perlu memiliki itu belum pernah merasakan ketika cintanya nggak
berbalas kali ya? Hihihi. Coba kalau orang-orang yang bisa ngomong gitu
ngerasain sakitnya kita kalau ngelihat dia dari jauh, ngerasain sedihnya kita
tiap kali mengingat kejadiannya. Kalau kata Dewa di lagu “Pupus”:
“Baru kusadari cintaku bertepuk sebelah
tangan. Kau buat remuk seluruh hatiku.”
Rasanya tuh kayak hancur banget lah!
Setelah sekian lama tenggelam di dalam kesedihan
(walaupun mungkin belum sepenuhnya lepas juga), lama-lama saya sadar bahwa
keadaan ini merupakan bagian dari indahnya jatuh cinta. Coba bayangkan, kalau
kita tidak tenggelam seperti ini, apakah kita bisa belajar lebih kuat? Apakah
kita bisa belajar untuk lebih tulus dan ikhlas? Apakah kita bisa belajar untuk
menerima keadaan? Pelajaran-pelajaran ini merupakan hal yang mampu membuat kita
menjadi orang yang lebih baik. Tidak bisa dipungkiri bahwa dalam proses
penulisan ini pun saya masih bisa dibilang ada sedikit pengaruh dari kejadian
yang saya alami tersebut. Memang akan sulit bagi kita untuk menerima kejadian
yang tidak sesuai dengan harapan kita. Makanya bisa muncul ungkapan, “lebih
baik tidak berharap supaya nggak sakit.” Ungkapan seperti ini menurut saya
hanya diucapkan oleh orang-orang yang takut untuk maju, takut untuk melebarkan
sayapnya. Saya sendiri lebih berpegang kepada “no pain, no gain”
karena memang tanpa rasa sakit, kita hanya menerima keadaan yang kita sukai
saja sehingga kita lupa bagaimana rasanya berjuang dan berusaha untuk menjadi
lebih kuat.
Saya pernah mengobrol dengan salah seorang
sahabat saya dan dia menyatakan, “Tidak ada yang salah dalam mengungkapkan
cinta. Yang penting dia tahu bahwa ada orang yang akan selalu mencintainya.
Nggak akan ada yang dirugikan kok sebenarnya.” Pernyataan sahabat saya ini
memang mendorong saya untuk menjadi pribadi yang lebih berani, lebih kuat.
Memang benar bahwa sebenarnya tidak ada yang salah dalam mengungkapkan cinta,
selama tidak asal mengungkapkan begitu saja. Cinta itu memang perlu dikomunikasikan.
Jangan hanya sekedar wacana saja agar orang yang kita cintai tahu apa yang kita
rasakan. Ketika kita mengungkapkan cinta, maka beban kita dalam memendam rasa
akan tersalurkan sehingga meringankan bagi kita. Orang yang kita cintai pun
tidak rugi apapun karena ia tahu ada orang yang mencintainya. Memang tidak bisa
dipungkiri bahwa ada resiko, seperti cinta kita tak berbalas, kecanggungan yang
muncul setelahnya, atau mungkin kerenggangan hubungan pertemanan, tapi apakah
itu merugikan kita atau dia? Menurut saya tidak, malah keduanya diuntungkan.
Lalu apa yang bisa kita lakukan untuk mengatasi
rasa sakit ini? Jangan coba untuk dilupakan! Terkadang semakin berusaha kita
untuk melupakannya, malah semakin ingat akan apa yang telah terjadi karena pikiran
kita selalu menuju padanya. Hal yang paling susah untuk dilakukan dan sudah
saya singgung di atas adalah menerima keadaan. Rasanya memang sakit sekali
ketika cinta kita bertepuk sebelah tangan, tetapi memang itulah yang kita
hadapi. Entah karena dia memang belum siap menjalin hubungan, dia tidak
mencintai kita, atau apapun alasannya, kita harus bisa menghargainya. Bukankah
kita mencintai dia apa adanya? Tentunya hal seperti ini harus kita terima
sebagai bagian dari dirinya yang kita cintai. Berat, tapi itulah wujud cinta
tulus kita.
Lalu kita harus berusaha untuk move on
karena apapun alasannya bagi dia, ini bukan saatnya bagi dia untuk membalas
cinta kita. boleh saja kalau kita masih menaruh harapan atau ingin selalu hadir
untuk dia sebagai bentuk kasih sayang kita, tetapi jangan sampai kita terjebak
dengannya. Walaupun mungkin suatu saat dia akan membalasnya, tetapi kita tidak
akan pernah tahu kapan dan lagipula apakah kita mau terus menerus sakit
karenanya? Masih banyak ikan di lautan. Kalau tidak ketemu ikan, masih ada
kepiting, udang, atau cumi-cumi kan? Mungkin untuk saat ini dia memang bukan
yang terbaik bagi kita.
Kuncinya bagi saya adalah stay positive.
Boleh saja kita sedih karena kejadiannya tidak sesuai harapan. Itu adalah hal
yang wajar selama kita tidak larut di dalamnya terus menerus. Selalu ingat
bahwa ini bukan saatnya kita mendapatkan apa yang kita inginkan, tetapi
yakinlah bahwa kita saat ini diberikan apa yang kita butuhkan. Semua pengalaman
ini mampu membuat kita lebih kuat dan bijaksana. Jadi ketika cinta bertepuk
sebelah tangan, nikmati saja! Itulah indahnya jatuh cinta :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar