Minggu, 13 Januari 2013

Move On dan Be Positif Tingking ^_^

kadang saat kita jatuh cinta jadi lupa daratan, bahkan saat cinta nya hanya bertepuk tangan pun ngga sadar, lebih parah lagi kalau ternyata kita cuma dimanfaatkan...

banyak orang di akhir jaman ini mengalami hal ini, tidak sedikit pula yang akhirnya merasa sakit hati karena cintanya hanya bertepuk sebelah tangan dan hanya dimanfaatkan.

kalau hanya dimanfaatkan ini yang jauh menyakitkan hati, sudah mau berkorban, sudah mau meluangkan waktu dan sebagainya ternyata hanya dimanfaatkan dan cintanya tidak berbalas...

tapi apakah kita sadar? seringkali kita juga seperti itu kepada Tuhan...

Tuhan setiap hari jatuh cinta kepada kita.. Kasih Allah tidak berkesudahan dan selalu baru setiap hari... Dia memberikan nyawaNya ganti kita.. Dia mengasihi kita dengan cinta kasih sejati... CintaNya jauh melebihi cinta semua orang yang mencintaimu.. Dia selalu setia bagaimanapun keadaanmu.. setiap hari Dia menyediakan apa yang kamu perlukan bahkan sebelum kamu memintaNya sebenarnya Dia telah menyediakan keperluanmu... karena DIa mau mengajarkan arti cinta yang sebenarnya.

namun..

seringkali kita cuma memanfaatkan cintaNya dan jarang sekali membalas cinta kasihNya.
seingkali kita selalu menuntut Tuhan untuk melakukan banyak hal tanpa sadar kita belum sempat membalas cinta kasihNya... minta Tuhan untuk memberkati.. minta Tuhan untuk buka jalan,.. minta Tuhan untuk melindungi... namun apakah kita sudah pernah membalas sedikitpun kasih Allah??

memang Tuhan tidak pernah meminta kita untuk membalas cinta kasihNya. karena cinta sejati tidak menuntut balasan.. namun... kita adalah manusia yang memiliki hati.. manusia yang memiliki akal budi.. sudah layak dan sepantasnya kita membalas cinta KasihNya dan berbalas budi kepada Allah... dengan menyenangkan hatiNya...

sebenarnya hanya cuma satu hal simple yang kadang manusia merasa susah melakukannya.. satu hal yang sangat sederhana yang dapat menyenangkan hati Tuhan... yaitu mengasihi sesama manusia seperti diri kita sendiri...

seringkali kita di gereja menyanyikan "menyenangkanMu senangkanMu hanya itu kerinduanku.. menyenangkanMu senangkan hatiMu hanya itu kerinduanku" namun apakah saat keluar dari gereja kita sudah mampu menyenangkan hati Tuhan dengan mengasihi orang laen??? atau malah mendukakan hati Tuhan??? Tuhan berduka saat umatNya saling menyakiti dan tidak mengasihi.. Tuhan berduka saat gereja2 berselisih dan mengatakan beda visi... Tuhan berduka saat anak Tuhan cuma ngomong doank di dalam gedung gereja...

Mungkin saudara bilang tapi aku sudah pelayanan di gereja, aku sudah maen musik di gereja, aku sudah memberikan perpuluhan atau bahkan 90%, namun Tuhan berkata apa gunanya mengasihi orang yang mengasihi dirimu? bukankah orang fasik juga melakukan hal yang sama???

Sudahkah kita mengasihi orang laen?? sudahkah saudara mengasihi musuhmu? sudah kah saudara mengasihi gereja yang menganggap engkau sesat? sudahkah anda mau merendahkan hati dan menawarkan kerjasama dengan gereja laen yang berbeda visi dgn gerejamu dan mulai bekerja dgn visi Tuhan yaitu "menjangkau jiwa"? sudahkah anda mengampuni gembala atau mantan gembala saudara? sudahkah anda mendoakan hamba Tuhan yg sedang jatuh???


“Jatuh cinta berjuta nikmatnya. Menangis tertawa karena jatuh cinta, oh, asyiknya!”
Buat saya lagu ini menjadi pengingat bahwa jatuh cinta itu memang indah dan bisa membawa suka maupun duka. Berkaitan dengan suka duka jatuh cinta, banyak permintaan yang masuk ke Getar Cinta untuk membahas tentang perasaan saat kita menyukai seseorang dan tidak berbalas. Mungkin ini menjadi salah satu duka yang kita dapat dari indahnya jatuh cinta. Saya menulis ini sebagai sebuah renungan karena jujur, saya pun pernah mengalami hal seperti ini. Saya harap renungan ini dapat membantu saya dan teman-teman semua agar lebih memahami perasaan yang kita hadapi saat kejadian seperti ini kita alami.
Bohong rasanya jika kita tidak berharap bahwa orang yang kita cintai atau sukai tidak perlu membalas cinta kita. Mungkin sering kita dengar bahwa “cinta itu tak harus selalu memiliki” yang berarti kita harus mencintai tulus walaupun hanya berlangsung satu arah; tak perlu berbalas, yang penting kita memberikan cinta terus menerus. Yah, terkadang terdengar seperti bualan belaka. Saya selalu ingat salah satu lagu favorit saya saat sedang galau yang dibawakan oleh Kahitna, yaitu “Cinta Sudah Lewat”:
“Bila memang cinta tak harus slalu miliki, namun nyata dan tak mudah melupakan.”
Buat saya lagu ini seperti mewakili suara saya yang mau teriak, “Emang loe kira gampang?!” Kayaknya orang yang bisa ngomong bahwa cinta tak perlu memiliki itu belum pernah merasakan ketika cintanya nggak berbalas kali ya? Hihihi. Coba kalau orang-orang yang bisa ngomong gitu ngerasain sakitnya kita kalau ngelihat dia dari jauh, ngerasain sedihnya kita tiap kali mengingat kejadiannya. Kalau kata Dewa di lagu “Pupus”:
“Baru kusadari cintaku bertepuk sebelah tangan. Kau buat remuk seluruh hatiku.”
Rasanya tuh kayak hancur banget lah!
Setelah sekian lama tenggelam di dalam kesedihan (walaupun mungkin belum sepenuhnya lepas juga), lama-lama saya sadar bahwa keadaan ini merupakan bagian dari indahnya jatuh cinta. Coba bayangkan, kalau kita tidak tenggelam seperti ini, apakah kita bisa belajar lebih kuat? Apakah kita bisa belajar untuk lebih tulus dan ikhlas? Apakah kita bisa belajar untuk menerima keadaan? Pelajaran-pelajaran ini merupakan hal yang mampu membuat kita menjadi orang yang lebih baik. Tidak bisa dipungkiri bahwa dalam proses penulisan ini pun saya masih bisa dibilang ada sedikit pengaruh dari kejadian yang saya alami tersebut. Memang akan sulit bagi kita untuk menerima kejadian yang tidak sesuai dengan harapan kita. Makanya bisa muncul ungkapan, “lebih baik tidak berharap supaya nggak sakit.” Ungkapan seperti ini menurut saya hanya diucapkan oleh orang-orang yang takut untuk maju, takut untuk melebarkan sayapnya. Saya sendiri lebih berpegang kepada “no pain, no gain” karena memang tanpa rasa sakit, kita hanya menerima keadaan yang kita sukai saja sehingga kita lupa bagaimana rasanya berjuang dan berusaha untuk menjadi lebih kuat.
Saya pernah mengobrol dengan salah seorang sahabat saya dan dia menyatakan, “Tidak ada yang salah dalam mengungkapkan cinta. Yang penting dia tahu bahwa ada orang yang akan selalu mencintainya. Nggak akan ada yang dirugikan kok sebenarnya.” Pernyataan sahabat saya ini memang mendorong saya untuk menjadi pribadi yang lebih berani, lebih kuat. Memang benar bahwa sebenarnya tidak ada yang salah dalam mengungkapkan cinta, selama tidak asal mengungkapkan begitu saja. Cinta itu memang perlu dikomunikasikan. Jangan hanya sekedar wacana saja agar orang yang kita cintai tahu apa yang kita rasakan. Ketika kita mengungkapkan cinta, maka beban kita dalam memendam rasa akan tersalurkan sehingga meringankan bagi kita. Orang yang kita cintai pun tidak rugi apapun karena ia tahu ada orang yang mencintainya. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa ada resiko, seperti cinta kita tak berbalas, kecanggungan yang muncul setelahnya, atau mungkin kerenggangan hubungan pertemanan, tapi apakah itu merugikan kita atau dia? Menurut saya tidak, malah keduanya diuntungkan.
Lalu apa yang bisa kita lakukan untuk mengatasi rasa sakit ini? Jangan coba untuk dilupakan! Terkadang semakin berusaha kita untuk melupakannya, malah semakin ingat akan apa yang telah terjadi karena pikiran kita selalu menuju padanya. Hal yang paling susah untuk dilakukan dan sudah saya singgung di atas adalah menerima keadaan. Rasanya memang sakit sekali ketika cinta kita bertepuk sebelah tangan, tetapi memang itulah yang kita hadapi. Entah karena dia memang belum siap menjalin hubungan, dia tidak mencintai kita, atau apapun alasannya, kita harus bisa menghargainya. Bukankah kita mencintai dia apa adanya? Tentunya hal seperti ini harus kita terima sebagai bagian dari dirinya yang kita cintai. Berat, tapi itulah wujud cinta tulus kita.
Lalu kita harus berusaha untuk move on karena apapun alasannya bagi dia, ini bukan saatnya bagi dia untuk membalas cinta kita. boleh saja kalau kita masih menaruh harapan atau ingin selalu hadir untuk dia sebagai bentuk kasih sayang kita, tetapi jangan sampai kita terjebak dengannya. Walaupun mungkin suatu saat dia akan membalasnya, tetapi kita tidak akan pernah tahu kapan dan lagipula apakah kita mau terus menerus sakit karenanya? Masih banyak ikan di lautan. Kalau tidak ketemu ikan, masih ada kepiting, udang, atau cumi-cumi kan? Mungkin untuk saat ini dia memang bukan yang terbaik bagi kita.
Kuncinya bagi saya adalah stay positive. Boleh saja kita sedih karena kejadiannya tidak sesuai harapan. Itu adalah hal yang wajar selama kita tidak larut di dalamnya terus menerus. Selalu ingat bahwa ini bukan saatnya kita mendapatkan apa yang kita inginkan, tetapi yakinlah bahwa kita saat ini diberikan apa yang kita butuhkan. Semua pengalaman ini mampu membuat kita lebih kuat dan bijaksana. Jadi ketika cinta bertepuk sebelah tangan, nikmati saja! Itulah indahnya jatuh cinta :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar